SKALA PENGUKURAN
1.
Skala
Likert
Skala Likert adalah suatu skala psikometrik
yang umum digunakan dalam kuesioner,
dan merupakan skala yang paling banyak digunakan dalam riset
berupa survei. Nama skala ini diambil dari nama Rensis Likert, yang
menerbitkan suatu laporan yang menjelaskan penggunaannya. Sewaktu menanggapi
pertanyaan dalam skala Likert, responden
menentukan tingkat persetujuan mereka terhadap suatu pernyataan dengan memilih
salah satu dari pilihan yang tersedia. Biasanya disediakan lima pilihan skala
dengan format seperti:
- Sangat tidak setuju
- Tidak setuju
- Netral
- Setuju
- Sangat setuju
Contoh Kasus :
Mahasiswa boleh tidak ikut kuliah,
asal sungguh-sungguh belajar mandiri.
1. Sangat setuju
2. Setuju
3. Tidak setuju
4. Sangat tidak setuju
Pertanyaan dibuat demikian agar
orang berpendapat, tidak bersikap netral atau tidak berpendapat.
Berapa jenjang skala dibuat dalam
Skal Likert? Itu amat tergantung pada “kata-kata” yang digunakan di dalam butir
(item) Skala Likert. Kalau digunakan model verbal (kata-kata) setuju–tidak
setuju, maka paling tidak ada tiga, yaitu setuju–netral–tidak setuju. Perubahan
lebih banyak tentu akan mengikuti kutubnya (kutub setuju dan kutub tidak
setuju). Jadi, jika ditambah, akan menjadi, misalnya: sangat setuju–setuju–netral–tidak
setuju–sangat tidak setuju (ada 5 skala). Tentu bisa jadi tujuh jika ditambahi
lagi dengan sangat setuju sekali dan sama sekali tidak setuju. Atau tambahannya
berupa “agak setuju” (sebelum setuju) dan “agak tidak setuju” (sebelum tidak
setuju). Jika digabungkan, maka jadi sembilan skala (jenjang).
1. Sangat setuju sekali
2. Sangat setuju
3. Setuju
4. Agak setuju
5. Netral
6. Agak tidak setuju
7. Tidak setuju
8. Sangat tidak setuju
9. Sama sekali tidak setuju
Menganalisis data Skala Likert
1. Analisis
Frekuensi (Proporsi)
Nah, yang sering dilakukan kesalahan adalah
pada saat menganalisis data dari Skala Likert. Ingat, Skala Likert berkait
dengan setuju atau tidak setuju terhadap sesuatu. Jadi, ada dua kemungkinan.
Pertama, datanya data ordinal (berjenjang tanpa skor). Angka-angka hanya urutan
saja. Jadi, analisisnya hanya berupa frekuensi (banyaknya) atau proporsinya
(persentase).
Contoh
(pilihan “netral” dalam angket ditiadakan) dengan responden 100 orang:
·
Yang
sangat setuju 30 orang (30%)
·
Yang
setuju 50 orang (50%)
·
Yang
tidak setuju 15 orang (15%)
·
Yang
sangat tidak setuju 5 orang (5%).
Jika
digabungkan menurut kutubnya, maka yang setuju (gabungan sangat setuju dan
setuju) ada 80 orang (80%), dan yang tidak setuju (gabungan sangat tidak setuju
dan tidak setuju) ada 20 orang (20%).
2. Analisis Terbanyak (Mode)
Analisis lain adalah dengan
menggunakan “mode,” yaitu yang terbanyak. Dengan contoh data di atas,
maka jadinya “Yang terbanyak (50%) menyatakan setuju” (Dari data yang sangat setuju
15%, setuju 50%, netral 20%, tidak setuju 10%, sangat tidak setuju 5%).
Skala Likert Sebagai Skala Penilaian
Skala Likert kerap digunakan sebagai
skala penilaian karena memberi nilai terhadap sesuatu. Contohnya skala Likert
mengenai produk komputer di atas, komputer yang baik atau tidak. Terhadapnya
bisa diberlakukan angka skor. Jadi, yang dianalisis skornya. Dalam contoh di
atas angka 7 sebagai skor tertinggi. Datanya bukan ordinal, melainkan interval.
Ingat! Pilihan ordinal setuju–agak
setuju–netral–kurang setuju–tidak setuju tak bisa diskor. Misalnya setuju
diberi skor 5, agak setuju 4, netral 3, kurang setuju 2, dan tidak setuju 1.
Kenapa?
Pertama, tidak logis, yang
netral lebih tinggi skornya dari yang tidak setuju. Padahal yang netral itu
sebenarnya tidak berpendapat. Kedua, coba jika ada dua orang yang ditanya, yang
satu menjawab setuju (skor 5), yang satu lagi menjawab tidak setuju (skor
1). Berapa reratanya? [5 + 1] : 2 = 3. Skor 3 itu sama dengan netral.
Lucu, kan?! Simpulannya kedua orang responden bersikap netral. Padahal
realitanya yang satu setuju, yang satu tidak. Nah, ini bisa terjadi juga dengan
yang sangat setuju (skor 5) 20 orang, setuju (skor 4) 25 orang, netral (skor 3)
10 orang, tidak setuju (skor 2) 25 orang, dan sangat tidak setuju (skor 1) 20
orang. Berapa rerata skornya? Pasti 3 (netral). Jadi, semua orang (diwakili 100
orang sampel) bersikap netral. Lucu, kan?!!! Padahal yang netral hanya 10 orang
(10%)!!!
Skala Penilaian
Di atas dicontohkan Skala Likert
untuk penilaian (menilai produk komputer). Sebenarnya tidak perlu menggunakan
Skala Likert, cukup skala penilaian (rating scale). Responden diminta
menilai produk itu dengan membubuhkan nilai (skor) jika ada kolom kosong untuk
menilai, atau memilih skor tertentu yang sudah disediakan. Jadinya skornya bisa
bergerak dari 0 sampai dengan 10 sebagai skor tertinggi.
Contohnya mengenai kepuasan konsumen terhadap layanan
perpustakaan di bawah ini. Responden cukup diminta melingkari angka skor sesuai
dengan penilaiannya.
1. Kemudahan menemukan koleksi
1 2 3 4 5 6
7 8 9 10
2. Kenyamanan ruangan
1
2 3 4 5 6 7 8 9 10
3. Layanan
petugas
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Analisisnya bisa menggunakan dua macam,
proporsi (persentase) dan mode (terbanyak menilai berapa), dan
rerata atau means (rerata skornya berapa), dan termasuk pengkateorian puas atau
tidak puas.
Jelasnya:
Pertama, dihitung banyaknya
responden yang memberi nilai pada skor tertentu secara keseluruhan (seluruh
butir pernyataan). Lihat yang terbanyak (mode) dari responden memilih pada skor
berapa.
Kedua, hitung skor dari keseluruhan
butir (responden yang menjawab dikalikan skor), lalu disusun reratanya. Rerata
skor itu (bilangannya tentu akan 0 – 10) termasuk kategori tinggi atau rendah.
Sebelumnya tentu sudah disusun kategorisasinya. Jadi, jika rerata skornya
misalnya 7,76, angka 7,76 itu termasuk kategori rendah, sedang, ataukah tinggi?
Ingat, skor terendah berapa, dan skor tertinggi berapa! Jadi, 7,76 dari
rentangan skor 1 – 10 tentu termasuk tinggi
Kelemahan
skala Likert:
1. Karena ukuran yang digunakan adalah
ukuran ordinal, skala Likert hanya dapat mengurutkan individu dalam skala,
tetapi tidak dapat membandingkan berapa kali satu individu lebih baik dari
individu yang lain. 2. Kadangkala total skor dari individu tidak memberikan
arti yang jelas, karena banyak pola respons terhadap beberapa item akan
memberikan skor yang sama
2.Skala
Guttman
Skala
Guttman dikembangkan oleh Louis Guttman. Skala ini mempunyai ciri penting,
yaitu merupakan skala kumulatif dan mengukur satu dimensi saja dari satu
variabel yang multi dimensi, sehingga skala ini termasuk mempunyai sifat
undimensional. Skala Guttman yang disebut juga metode scalogram atau analisa
skala (scale analysis) sangat baik untuk menyakinkan peneliti tentang kesatuan
dimensi dari sikap atau sifat yang diteliti, yang sering disebut isi universal
(universe of content) atau atribut universal (universe attribute). Dalam
prosedur Guttman, suatu atribut universal mempunyai dimensi satu jika
menghasilkan suatu skala kumulatif yang sempurna,yaitu semua responsi diatur
sebagai berikut:
Pada pertanyaan yang
lebih banyak pola ini tidak ditemukan secara utuh. Adanya beberapa kelainan dapat
dianggap sebagai error yang akan diperhitungkan dalam analisa nantinya.
Cara membuat skala
guttman adalah sebagai berikut:
1. Susunlah sejumlah
pertanyaan yang relevan dengan masalah yang ingin diselidiki.
2.
Lakukan penelitiaan permulaan pada sejumlah sampel dari populasi yang akan
diselidiki, sampel yang diselidiki minimal besarnya 50.
3.
Jawaban yang diperoleh dianalisis, dan jawaban yang ekstrim dibuang. Jawaban
yang ekstrim adalah jawaban yang disetujui atau tidak disetujui oleh lebih dari
80% responden.
4. Susunlah jawaban
pada tabel Guttman.
5. Hitunglah koefisien
reprodusibilitas dan koefisien skalabilitas.
Kelemahan pokok dari
Skala Guttman, yaitu:
1.
Skala ini bisa jadi tidak mungkin menjadi dasar yang efektif baik intuk
mengukur sikap terhadap objek yang kompleks atau pun untuk membuat prediksi
tentang perilaku objek tersebut.
2.
Satu skala bisa saja mempunyai dimensi tunggal untuk satu kelompok tetapi ganda
untuk kelompok lain, ataupun berdimensi satu untuk satu waktu dan mempunyai
dimensi ganda untuk waktu yang lain.
3. Skala Diferensial
Sematik
Skala Diferensial Semantik
(perbedaan semantik) berisikan serangkaian karakteristik bipolar (dua kutub).
Misalnya: Panas - dingin
Popular- tidak popular
Baik – tidak baik
dsb.
Pada skala perbedaan
semantik responden diminta memberikan
penilaian terhadap suatu konsep.
Misalnya:
- Kinerja
pegawai
- Gaya
kepemimpinan
- Prosedur
kerja
- Produktivitas
kerja
- Kontrol
dan dukungan orang tua terhadap anaknya. Dsb.
Contoh
: Berilah tanda x pada skala yang paling cocok dengan anda.
4.
Skala Rating
Rating
Scale yaitu data mentah yang didapat berupa angka kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif.
Contoh
: Peneliti ingin mengetahui seberapa harmoniskah hubungan suami istri untuk
menciptakan keluarga bahagia.
- Skor
tertinggi = 5 x 12 x 25 = 1500
- hasil skor 25 responden = 1250 (Baik)
Persentase persepsi 25
responden = 1250 : 1500 x 100 % = 80%.
5. Skala Thurstone
·
Skala Thurstone meminta responden untuk
memilih pertanyaan yang ia setujui dari beberapa pernyataan yang menyajikan
pandangan yang berbeda-beda.
·
Pada umumnya setiap item mempunyai
nilai dari 1 sampai 10, tetapi
nilainya tidak diketahui oleh responden.
Contoh:
Merekrut calon dosen statistika fakultas
ekonomi di sebuah perguruan tinggi, pilihlah 5 dari 10 pernyataan yang sesuai
dengan persepsi anda:
1. Saya
memilih pekerjaan sebagai dosen karena pekerjaan yang mulia untuk mengembangkan
ilmu pengetaguan.
2. Saya
akan mengusulkan agar mahasiswa fakultas ekonomi memakai simbol-simbol yang
dapat dibanggakan.
3. Saya
merasa tersanjung bila saya lebih memiliki kemampuan dalam mengajar.
4. Apa
yang bisa dibanggakan oleh seorang dosen, bila gaji hanya pas-pasan, berangkat
mengajar jalan kaki, di kampus sering berhadapan dengan mahasiswa yang bandel.
5. Senangnya
menjadi dosen apabila berhasil mendemonstrasikan pelajaran kepada mahasiswa
yang menghadapi kesulitan di laboratorium statistika.
6. Sebagai
dosen, saya bangga karena dapat mewarisi ilmu.
7. Semetinya
gaji dosen lebih besar daripada gaji pegawai lainnya.
8. Dosen
tidak perlu di awasi dekan.
9. Sebaiknya
dosen membimbing mahasiswa dengan sepenuh hati.
10. Seorang
dosen perlu menyembunyikan identitasnya.
Berdasarkan
pernyataan item di atas, dapat di analisis dengan cara sbb:
Peneliti
memberikan kunci jawaban dan penilaian yang akurat .
Bagian
A – Biodata
Pilih
dan lingkari jawaban yang tepat
1. Gender
1.
Laki-laki 2. Perempuan
3. Umur
1.
17-20 2. 21-24
3. 25-28 4. 29 keatas
Bagian
B- Soal
Pilih kenyataan yang
anda rasa paling tepat dan lingkari skor yang disediakan pada setiap soal di
bawah ini.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusmbak kalau skala nya 1-10 bagaimana, karena contohnya mbak 1-9 yakni: 1. Sangat setuju sekali
BalasHapus2. Sangat setuju
3. Setuju
4. Agak setuju
5. Netral
6. Agak tidak setuju
7. Tidak setuju
8. Sangat tidak setuju
9. Sama sekali tidak setuju
mohon bantuannya untuk skala 1-10
mohon dibalas di email: syah_2525@yahoo.com
terima kasih
Sands Casino | Seattle area gaming
BalasHapusVisit The Sands Casino septcasino in Seattle on your next trip to Seattle or check out 인카지노 our outdoor pool for a treat. The Sands has an 제왕 카지노 outdoor pool, Entertainment · Shows · Shows · Lounge